Permukiman pemulung di Kebayoran Lama dan Baru, Jakarta Selatan, terbakar pada Kamis dinihari lalu. Ternyata kawasan belakang Mal Gandaria City itu kebanyakan pendukung calon presiden Joko Widodo.
Sugiyono, Ketua RT 07 RW 02, mengatakan warga di kawasan tersebut bersimpati pada Jokowi sejak pemilihan Gubernur DKI Jakarta. “Enggak tahu kenapa, emang pada simpati. Padahal enggak pakai uang-uang,” katanya ketika mencari sisa barang dari puing rumahnya, Ahad, 29 Juni 2014.
Warga di kawasan itu pun tidak banyak yang berasal dari Jawa Tengah–kampung halaman Jokowi. “Banyakan dari Serang, Banten.” Pekerjaan warga pun beragam. Sebagian besar pemulung, perajin tempe, dan pedagang pasar. Namun, menurut Sugiyono, kawasan itu kerap disambangi anggota DPRD DKI terpilih asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Gembong Warsono.
Sriyanti, 35 tahun, warga RT 08 RW 02 yang juga korban kebakaran, membenarkan spanduk PDIP dan dukungan Jokowi memang banyak berseliweran di kampungnya. “Spanduknya sampai dibikin posko ini,” ujarnya menunjuk posko yang dinaunginya.
Spanduk merah bergambar wajah Megawati Soekarnoputri dan ucapan Lebaran tahun lalu itu berukuran 4 x 1,5 meter. Setidaknya empat spanduk dibentangkan untuk membuat sebuah posko beratap terpal kuning. Sebuah bendera merah raksasa dengan logo banteng juga berkibar di lokasi.
Kebakaran Kamis itu sendiri akibat kabel mesin penanak nasi dari rumah pemulung bernama Cepu di RT 08 RW 02 Kebayoran Baru. Ketua RT 08 Siti Maryam mengatakan Cepu, yang menderita luka bakar, sudah mengakui perbuatannya. “Dia masak nasi, terus kabelnya terbakar,” kata Siti. Api lalu merambat ke tabung gas dan memicu ledakan.
Akibatnya, material berupa kayu kering dan asbes terlempar melintasi kali kecil yang memisahkan Kebayoran Lama dan Kebayoran Baru, yaitu Kali Grogol. Lontaran api mendarat di RT sebelah: RT 07 dan 06 di Kebayoran Lama. Total, 110 KK kehilangan rumah akibat peristiwa ini.
Kini, kata Sugiyono, warga menanti bantuan material untuk membangun kembali rumah mereka. “Makanan dan pakaian sudah cukup,” tuturnya. Saat ini pun mereka membutuhkan bantuan untuk mengangkut puing-puing berupa kayu dan bata dari lokasi kebakaran.”
Ia juga berharap listrik yang padam sejak malam kebakaran segera menyala lagi. “Masih ada warung yang tidak kena kebakaran tapi tidak bisa jualan lagi karena listrik mati.”