Warga Tambora Dilatih Atasi Kebakaran

Sekitar 150 warga Kelurahan Pekojan, Tambora, Jakarta Barat mengikuti pelatihan pemadaman kebakaran. Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Barat, Jon Vendri mengatakan pemberian pelatihan pencegahan dan penanganan kebakaran ini sangat efektif bagi warga yang tinggal di wilayah rawan kebakaran.

Kecamatan Tambora dipilih lantaran termasuk padat penduduk dan sudah menjadi langganan musibah kebakaran. Tahun ini, tercatat 40 peristiwa kebakaran di Kecamatan Tambora. “Sebanyak 26 kasus di antaranya berhasil dipadamkan warga sebelum petugas datang,” kata Jon saat memberikan pelatihan di aula RW 12 Kelurahan Pekojan, Tambora, Ahad, 27 Oktober 2013. Catatan ini lebih baik dibanding tahun lalu. Pada 2012, terdapat 56 peristiwa kebakaran. “Yang berhasil dipadamkan warga sebanyak 10 peristiwa.”

Menggandeng Djarum Foundation, Suku Dinas Damkar memberikan beberapa pelatihan. Keterampilan yang diberikan kepada 150 peserta itu di antaranya pelatihan untuk memadamkan api dengan karung basah, penggunaan alat pemadam api ringan, serta sosialisasi mengenai instalasi listrik.

Manager Program Sumbangsih Sosial Djarum Foundation Budi Darmawan mengtakan bahwa mereka yang dilatih ini nantinya akan didapuk menjadi Satgas Pemadam Kebakaran. Djarum memfasilitasi peserta agar diberikan dasar-dasar pencegahan kebakaran. “Utamanya soal instalasi listrik,” kata Budi. Pengetahuan tentang instalasi itu menjadi penting lantaran 70 persen penyebab kebakaran karena korsleting arus listrik. Arus pendek itu, kata dia, disebabkan kurangnya pengetahuan warga tentang cara menggunakan listrik dengan benar.

Jon mengingatkan pentingnya peran aktif warga dalam melakukan proses pemadaman. Warga harus proaktif karena petugas pemadam kebakaran kerap kali kesulitan saat menuju ke lokasi kebakaran. Selain itu, lokasi sumber air juga sulit diakses. Padahal, kebakaran sering terjadi di perkampungan padat dengan gang sempit. Di sinilah peran warga menjadi sangat penting saat penanganan awal, sebelum petugas datang. “Agar api tidak merembet ke bangunan lainnya,” kata dia.

Salag seorang peserta, Endang Suharman, 52 tahun, menilai pelatihan pemadaman api bermanfaat khususnya di kawasan permukiman padat penduduk. Dari pelatihan itu, dia tahu bagaimana menanggulangi kebakaran dari yang kecil sampai besar. “Jadi tidak hanya menggantungkan bantuan dari petugas pemadam kebakaran,” katanya.

Hal penting yang didapatkan Endang dari pelatihan itu adalah diperlukannya kesabaran dan ketenangan saat memadamkan api. “Biasanya kita kan masyarakat panik saat terjadi kebakaran,” kata dia. Selain itu, ia juga tahu jika terjadi kebakaran ia akan memfokuskan pemadaman pada sumbernya. “Bukan pada lidah apinya,” ungkapnya

Scroll to Top